Hari ini, Jum’at, 29/03/2013 adalah hari
perayaan Paskah bagi umat Kristiani. Di Indonesia khususnya di Ibu Kota
Jakarta ribuan jemaat kristiani berkumpul di gereja untuk
memperingatinya. Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs Detik.com
edisi Jumat, 29/03/2013 10:41 WIB di salah satu gereja Katedral
sebanyak 1.500 jemaat mengahdiri prosesi jalinan salib pada Paskah tahun
ini.
Satu hal yang menarik dalam
informasi di atas, disana
di berikan judul “129 Polisi Jaga Katedral Jakarta Saat Paskah”. Sangat
menarik saya kira. Polisi sebanyak itu dikerahkan pada saat jemaat
kristiani melaksanakan perayaan Paskah. Sekilas memang hal itu positif,
anggota Polisi menjalankan kewajibannya menjaga masyarakat. Namun satu
hal yang perlu menjadi perhatian, bahwa alasan 129 Polisi tersebut
berada di gereja katedral jakarta ialah untuk mengamankan keadaan. Tentu
kita tahu mengamankan dari hal apa, tiadak lain pelaku teroris atu pem
boman seperti yang juga di beritakan dalam Detik.com. Bahkan Polda Metro
Jaya mengerahkan 4.300 personil dalam hal ini.
Yang perlu kita sadarai ialah, hal ini
membuktikan bahwa toleransi antar umat beragama di Negeri ini masih
rendah. Seharusnya jika memang pemerintah kita berhasil menyatukan
masyarakat dengan berbagai agama yang berbeda hal ini tidak perlu
dilakukan. Kejadian di atas seperti yang saya cantumkan juga membuktikan
seakan-akan aparatur negara sangat amat yakin akan adanya kejadian
pemboman. Rasa ketidak percayaan terhadap masyarakat selain umat
kristiani secara tidak langsung diperlihatkan oleh aksi para aparatur
negara ini, meskipun sekilas mereka menjalankan tugas sebagaimana
mestinya.
Sangat ironis, jika samapi dengan hari
ini masyarakat Indonesia masih tidak bisa saling memberikan toleransi
terhadap agama lain. Ini menjadi contoh dan pelajaran bagi pemerintah
seharusnya mampu memperbaiki situasi tersebut, namun saya kira tidak
dengan cara-cara seperti yang ditulis di atas, salah satunya pada
perayaan Paskah tahun ini. Karena menurut saya secara tidak langsung
Aparatur negara seakan menaruh rasa curiga dan tidak percaya terhadap
masyarakat yang memeluk agama lain.
Semoga kedepannya bukan berarti
pengamanan harus dihilangkan tetapi ada langkah-langkah yang lebih baik
untuk lebih menyatukan dan meningkatkan toleransi khususnya dalam
beragama pada seluruh komponen bangsa ini. Khususnya pada masyarakat
Indonesia yang memiliki latar belakang Agama dan etnis yang
berbeda-beda.
0 comments:
Post a Comment