Lagi Break di Kantor
Jadi ceritanya perjalanan ini dimulai dari sebuah obrolan ke
sana ke mari di sela-sela break waktu
magang di salah satu redaksi TV di Jakarta dengan seorang teman, sebut saja
teman saya itu Ferdy, tapi serius nama aslinya memang itu.
Kenalin ini teman saya, Ferdi :) |
Sekitar satu bulan sebelum masa magang kami berakhir, kami
sering berbincang seputar perjalanan, petualangan, diskusi tentang acara-acara
yang berbau backpacker atau
penjelajahan suatu wilayah, objek wisata atau lainnya dari youtube.
Sampailah
kita membahas “jadi kita kemana?”, saat itu momennya emang pas kali ya, sekitar
bulan November 2014. Kami tetiba saja merencanakan untuk jalan-jalan bareng
pada saat magang berakhir di bulan Desember.
Sambil ngobrol kita pun cek-cek harga tiket dan browsing blog atau tulisan orang lain
yang udah ngalamin backpackeran ke
Bali. Pas liat tiket, waktu itu masih Rp. 50.000 untuk rute Stasiun Kiara
Condong – ke Stasiun lempuyangan , begitupun dari stasiun Lempuyangan-
Banyuwangi Baru harganya sama. Tanpa pikir panjang, kita pun deal langsung booking tiket keberangkatan saat itu
juga.
Perjalanan Dimulai
Siap untuk bertualang |
Perjalanan kami dimulai pada 27 Desember 2014, untuk bisa
berangkat ke Bali, Saya dan Ferdi harus ke Stasiun Kiaracondong karena kami
memang memilih kereta kelas ekonomi (harus maklum, judulnya kan “backpackeran” hehehe).
Kereta yang kami
tumpangi berangkat sekitar pukul 20:00 WIB dengan tujuan Stasiun Lempuyangan
Jogjakarta, dengan harga Rp.50.000,-.
Karena saya dari Cibiru, Bandung timur, maka saya gunakan
angkot Cileunyi-Caheum kea rah Caheum ba’da maghrib dengan tariff sekitar
Rp.5.000,-, setelah tiba di terminal Cicaheum kemudian saya lanjut naik angkot
Caheum-Binong dengan tariff
Rp.5.000,-(nanti bilang aja sama supirnya berhenti di stasiun Kiaracondong.
Oh ia, kita harus jalan sekitar 100 M untuk bisa masuk lewat
pintu masuk stasiun, dan betapa kagetnya saya, stasiun padat dengan
manusia-manusia hingga untuk jalan ke dalam saja kita harus berdesak-desakan,
untunglah saya berhasil bertemu dengan Ferdi ditengah-tengah hiruk piuknya
manusia itu.
Suasana di Stasiun Kiaracondong |
Setelah mengantri cukup lama untuk masuk ke dalam kereta
(sebelumnya Ferdi sudah menukarkan bukti pembelian tiket ke loket/ mesin khusus
di stasiun), kami akhirnya berhasil masuk kereta Gerbong 1, dan isinya ternyata
anak-anak SMP yang lagi pada mau liburan ke Jogja, hmmm “Gak bisa tidur”
sepanjang malam hahaha.
Kenapa gak bisa tidur? Jadi itu anak SMP gak ngerti heboh di
dalam kereta, nyanyi-nyanyi, jalan-jalan di gerbong udah seperti di museum,
foto-foto pake flash, dan lain sebgaianya.
Setelah diselidiki, ternyata e
ternyata itu satu gerbong isinya anak-SMP semua dengan dua orang guru
pendamping, So, enjoy the night LOL.
Kami tiba di stasiun Lempuyangan sekitar pukul 5 pagi, 28
Desember 2014. kami langsung ke Mushola untuk solat subuh dan bersih-bersih.
Sambil menunggu kereta yang akan kami tumpangi selanjutnya, yaitu dari stasiun
Lempuyangan ke stasiun Banyuwangi baru, kami sempatkan sarapan dengan bekal
yang di bawa dan mendokumentasikan suasana pagi hari di stasiun.
Suasana Stasiun Lempuyangan di Pagi Hari |
Sarapan Dengan Bekal Ikan Asin |
Siap Menuju Banyuwangi |
Jadi udah ke gambar ya, ke Bali dengan jalur darat itu kita
naik kereta dari bandung ke jogja, kemudian dilanjut lagi dari jogja ke
banyuwangi.
Perjalanan ke Banyuwangi lebih santai, kami tetap duduk di
gerbong 1, hanya saja penumpang di gerbong itu kosong, saya pun dan Ferdi hanya
duduk berdua di tempat duduk dengan kapasitas empat orang. Di kereta tujuan
Banyuwangi ini sedikit berbeda, gak heboh seperti semalam, isinya anak-anak
muda dengan penampilan dan barang bawaan hampir sama dengan kami, yap ternyata
mereka juga backpacker sama seperti kami.
Disela-sela perjalanan, kami sempatkan berkenalan dan
mengobrol dengan beberapa penumpang di dekat tempat duduk kami, ada yang dari
bogor, depok dan Sukabumi. Lebih mengasyikan dari perjalanan semalam hehehe.
Stasiun Banyuwangi Baru |
Sekitar pukul 10 malam karena keretanya cukup telat dari
jadwal, kami tiba di stasiun banyuwangi.
Dari stasiun banyuwangi, kita harus ke
pelabuhan Katapang agar bisa menyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk. Jarak dari
stasiun banyuwangi ke pelabuhan katapang tidak jauh.
Sebenernya kita juga bisa naik becak, tapi jika ingin menghemat kita pilih
jalan kaki saja seperti yang saya dan Ferdi lakukan, sekitar 100 Meter kita
sudah sampai di Pelabuhan Katapang, kalau bingung tinggal ikuti saja
orang-orang yang berpenampilan bapckpacker berjalan, beres hehehe.
Andri, Salah satu backpacker dari Bogor |
Tiket kapal penyebrangan sekitar Rp.8.000,’/ orang dengan
lama penyebrangan kurang lebih satu jam saja.
Saya dan Ferdi memilih duduk di
dek kapal sambil menimati lampu-lampu di pelabuhan dan kapal-kapal lain. Di Dek
kami bertemu kembali dengan para backpacker dari bogor, kami pun akhirnya
memutuskan untuk bersama-sama hingga sampai di Bali.
Setelah kurang lebih satu jam menyebrang, akhirnya kita tiba
di Pelabuhan gilimanuk, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengatur
waktu di jam kita, karena untuk wilayah Bali waktu lebih cepat 1 jam. Jadi pada
saat itu di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 1 dini hari.
Perjalanan menuju Bali belum selesai, di Gilimanuk kita
harus mencari transportasi darat menuju Denpasar atau Legian atau Kuta, karena
sudah dini hari maka sangat susah menemukan transportasinya, apalagi Saya dan
Ferdi baru pertama kali, rasa takut akan penipuan atau dibohongi pun muncul.
Tapi kami tidak kehabisan ide, sebagai saran jika kamu
backpack dengan cara yang sama dan tiba di Gilimanuk dini hari, cobalah untuk
kenlan dengan backpack yang lain dan berdiskusi untuk berangkat bersama-sama ke
Bali. Di Gilimanuk, kita bisa menemukan kendaraan jenis Elf atau bus ¾ ,akan lebih baik jika kita naiknya barengan dengan
backpack yang lain.
Saat itu, Saya, Ferdi dan teman dari Bogor yang kami jumpai
di kapal akhirnya bergabung dengan backpacker yang lainnya yang kami jumpai di
Gilimanuk, termasuk dengan lima orang backpacker dari Sukabumi, kami akhirnya
sepakat naik bus tersebut dengan tariff Rp.50.000,- hingga ke Legian, Bali.
Perjalanan dari Gilimanuk ke legian sekitar 3-4 jam, jadi lumayan bisa
beristirahat di dalam mobil.
Selama perjalanan saya coba kontak salah seorang teman yang
tinggal di Bali, Mr.Godang Siregar sang penyelamat hehehe, sbelumnya saya sudah
menghubungi Godang tentang rencana saya mengunjungi Bali bersama seorang teman,
sebagai backpacker kadang penginapan menjadi salah satu hal yang harus di
perhatikan, karena pada saat itu sedang di penghujung tahun dan menuju tahun
baru 2015 maka dipastikan penginapan agak mahal dari hari biasanya.
Dengan kejujuran dan keberanian dan harapan yang besar
hahaha, saya menghubungi Mr.Godang yang sedang kuliah di Udhayana, untuk
bersedia menampung kami selama di Bali. Memang sebuah kado dari Tuhan, Godang
mempersilakan kami untuk tinggal di tempatnya. Bahkan dia pun siap menjemput
jika kami sudah tiba di Bali, ah baiknya.
Selamat datang di Legian, Bali (pagi hari) |
Bus ¾ yang kami tumpangi akhirnya tiba di Legian, Bali sekitar
pukul 5 pagi 29 Desember 2014, Saya pun dengan berat hati harus berpisah dengan
teman-teman sesama backpacker lainnya, termasuk teman baru kami dari Bogor dan
Sukabumi.
Tempaat tinggal Godang di sekitar Ibu Kota Bali, Denpasar,
sekitar 30 menit dari Legian, saya pun menghubungi Godang yang kebetulan pagi
itu sudah di Bandara mengantar rekannya.
Sambil menunggu, saya dan Ferdi
memutuskan untuk duduk di salah satu minimarket dan membeli beberapa makanan
untuk sarapan.
Ini dia Mr.Godang :D |
Sekitar pukul 6 pagi, Godang datang menjemput dengan mobilnya
dan menuju Denpasar, seperti yang saya katakan jarak dari legian ke Denpasar menghabiskan waktu sekitar 30 menit.
Cuman ngasih tau aja nih, Godang itu salah satu teman saya di komunitas yang dibentuk oleh sebuah TV swasta ternama di indonesia, Godang ini asli dari Bekasi.
Terakhir ketemu sekitar tahun 2012 di bulan ramadhan, jadi sangat beruntung sekali Godang masih ingat saya hehehe.
tidak terasa kami habiskan mengobrol di mobil
tentang Bali, objek wisata, dan banyak lagi, hingga tibalah kita di markas Mr.
Godang. Saya dan ferdi pun istirahat sejenak.
Itenarary Backpackeran
ke Bali Bagian-1
27/12/14
|
18:30-19:00 WIB
|
Cibiru-Stasiun Kiara Condong
|
-Angkot Cibiru-Caheum
-Angkot Caheum-Binong
|
Rp.5.000,-
Rp.5.000,-
|
20:00-05:00 WIB
|
St.Kiaracondong-St.Lempuyangan
|
Kereta Ekonomi
|
Rp.50.000,-
|
|
28/12/14
|
07:30-22:00 WIB
|
St.Lempuyangan-St.Banyuwangi
|
Kereta Ekonomi
|
Rp.50.000,-
|
23:00-00.00 WIB
|
Pelabuhan Katapang-Pelabuhan Gilimanuk
|
Kapal Fery
|
Rp.8000,-
|
|
29/12/14
|
01:30-05:00 WITA
|
Gilimanuk-Legian
|
Bus 3/4
|
Rp.50.000,-
|
TOTAL
|
Rp.168.000,-
|
To Be Continue…
0 comments:
Post a Comment